Rumah Asia Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tsunami Menyerang Bali

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tsunami Menyerang Bali

Daftar Isi:

Anonim

Sistem Sirine Bali, Zona Kuning dan Merah

Untuk mengkompensasi kerentanan Bali terhadap tsunami, pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan Bali telah menyiapkan rencana evakuasi terperinci untuk penduduk dan wisatawan yang berbasis di daerah ini.

Layanan cuaca pemerintah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjalankan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS), yang dilembagakan pada 2008 setelah kejadian tsunami Aceh.

Melengkapi upaya pemerintah, Bali Hotels Association (BHA) dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia (BUDPAR) berkoordinasi dengan sektor perhotelan Bali untuk mempromosikan protokol evakuasi dan perlindungan "Siap Tsunami". Baca situs mereka: TsunamiReady.com (Bahasa Inggris, di luar kantor).

Saat ini, a sistem sirene berada di sekitar Kuta, Tanjung Benoa, Sanur, Kedonganan (dekat Jimbaran), Seminyak dan Nusa Dua. Selain itu, area tertentu telah ditetapkan sebagai zona merah (daerah berisiko tinggi) dan zona kuning (kemungkinan lebih rendah untuk dibanjiri).

Ketika tsunami dideteksi oleh Pusat Mitigasi Bencana (Pusdalops) di Denpasar, sirene akan berbunyi meratap tiga menit, memberikan penduduk dan wisatawan sekitar lima belas hingga dua puluh menit untuk meninggalkan zona merah. Pejabat atau sukarelawan lokal dilatih untuk mengarahkan orang ke rute evakuasi, atau jika mencapai tempat yang lebih tinggi bukanlah pilihan langsung, ke lantai atas bangunan evakuasi yang ditunjuk.

Prosedur Evakuasi Tsunami Bali

Tamu yang menginap di Sanur akan mendengar sirene di pantai Matahari Terbit jika terjadi tsunami. (Sementara sirene dirancang untuk dibawa bermil-mil, dilaporkan bahwa tamu yang menginap di bagian selatan Sanur sering tidak dapat mendengarnya.)

Staf hotel akan memandu para tamu ke area evakuasi yang tepat. Jika keluar di pantai, lanjutkan ke barat ke Jalan Bypass Ngurah Rai. Di Sanur, semua area di timur Jalan Bypass Ngurah Rai dianggap "merah", daerah yang tidak aman untuk tsunami. Jika Anda tidak punya waktu untuk melanjutkan ke tempat yang lebih tinggi, mencari perlindungan di bangunan dengan tiga lantai atau lebih tinggi.

Sejumlah hotel di Sanur telah ditetapkan sebagai pusat evakuasi vertikal bagi orang-orang yang tidak punya waktu untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

  • Aman di Sanur: Zona merah, zona kuning, dan informasi lebih lanjut tentang evakuasi tsunami Sanur di sini: Peta Evakuasi Tsunami Resmi Sanur - TsunamiReady.com (offsite, PDF)

Tamu yang menginap di Kuta harus melanjutkan ke Jalan Legian atau ke salah satu dari tiga pusat evakuasi vertikal yang ditunjuk Kuta / Legian ketika mereka mendengar sirene meraung.

Hard Rock Hotel, Pullman Nirwana Bali dan Discovery Shopping Mall telah ditetapkan sebagai pusat evakuasi vertikal bagi orang-orang di Kuta dan Legian yang tidak punya waktu untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Wilayah barat Jalan Legian telah ditetapkan sebagai "zona merah", untuk segera dievakuasi jika terjadi tsunami.

  • Peringatan Kuta: Zona merah, zona kuning, dan informasi lebih lanjut tentang evakuasi tsunami Kuta dapat ditemukan online.

Tanjung Benoa adalah kasus khusus: tidak ada "dataran tinggi" di Tanjung Benoa, karena merupakan semenanjung rendah, datar, berpasir. "Satu-satunya jalan utama kecil dan tidak terawat," sebuah makalah pemerintah menjelaskan. "Jika terjadi keadaan darurat, penduduk tidak akan dapat mencapai tempat yang lebih tinggi pada waktunya. Satu-satunya pilihan yang layak adalah evakuasi vertikal ke bangunan-bangunan yang ada." (sumber)

Kiat untuk Menghadapi Tsunami di Bali

  • Persiapkan diri Anda untuk yang terburuk: Jika Anda tinggal di salah satu area rentan yang disebutkan di atas, pelajari peta evakuasi terlampir, dan biasakan diri Anda dengan rute pelarian dan arah zona kuning.
  • Bekerja sama dengan hotel Bali Anda: Tanyakan hotel Anda di Bali untuk prosedur persiapan tsunami. Ikut serta dalam latihan tsunami dan gempa bumi, jika diminta oleh hotel.
  • Asumsikan yang terburuk saat gempa terjadi: Setelah gempa bumi, segera pindah dari pantai tanpa menunggu sirene, dan menuju zona kuning yang ditunjuk di sekitar Anda.
  • Buka telinga Anda untuk sirene: Jika Anda mendengar sirene berbunyi selama tiga menit, segera menuju ke zona kuning yang ditunjuk, atau jika itu tidak mungkin, cari pusat evakuasi vertikal terdekat dengan Anda.
  • Periksa media siaran untuk pembaruan tsunami: Stasiun radio lokal Bali, RPKD Radio 92.6 FM (radio.denpasarkota.go.id) ditugaskan untuk mengirimkan pembaruan tsunami secara langsung di udara. Saluran TV nasional juga akan menyiarkan peringatan tsunami sebagai berita terbaru.
  • Periksa media sosial juga: Kantor pemerintah BMKG mengeluarkan pembaruan rutin di akun Twitter resmi mereka, dan melalui aplikasi untuk iPhone dan perangkat Android.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tsunami Menyerang Bali