Rumah Petualangan Hai Wisatawan! Tinggalkan Hewan Liar Saja!

Hai Wisatawan! Tinggalkan Hewan Liar Saja!

Daftar Isi:

Anonim

Bagi sebagian besar pelancong, ada sensasi yang tak terbantahkan yang datang bersama dengan melihat binatang liar di habitat aslinya. Itulah alasan mengapa wisata mengamati paus dan safari Afrika menjadi sangat populer, dan taman nasional Amerika terus menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Namun baru-baru ini telah terjadi serangkaian insiden besar yang melibatkan pelancong yang terlalu dekat dengan satwa liar, sering kali mengakibatkan cedera pada mereka atau hewan, beberapa di antaranya bahkan harus dimatikan karena interaksi mereka dengan manusia.

Jenis pertemuan ini telah terjadi terlalu sering dalam beberapa tahun terakhir, itulah sebabnya sekarang adalah saat yang tepat untuk mengingatkan para pelancong untuk meninggalkan hewan liar sendirian.

Beberapa pertemuan paling terkenal antara pelancong dan hewan liar telah terjadi di Taman Nasional Yellowstone, di mana pengunjung mengambil foto selfie dengan bison di latar belakang. Masalahnya adalah, bison tidak terlalu menyukai orang, terutama ketika mereka berjalan terlalu dekat. Akibatnya, mereka sering berakhir dengan menagih orang tersebut, kadang-kadang melemparkannya ke udara atau bahkan menginjaknya ketika mereka terjatuh ke tanah.

Pada tahun 2015 saja, setidaknya lima orang ditanduk oleh bison di taman ketika mereka berjalan terlalu dekat dengan binatang, beberapa di antaranya dapat mencapai 2.000 pound. Sementara tidak ada satu pun dari orang-orang itu yang benar-benar terbunuh, beberapa dari mereka benar-benar mengalami cedera serius yang dapat dengan mudah dihindari seandainya mereka menghormati fakta bahwa hewan liar tidak dapat diprediksi dan dapat menyerang dalam hitungan detik jika mereka merasa terancam.

Selain itu, peraturan Taman Nasional mengharuskan semua pengunjung untuk tinggal setidaknya 100 meter dari beruang dan serigala dan menjaga jarak aman minimum 25 meter dari bison, rusa, dan makhluk lain juga. Wisatawan yang semakin dekat dari itu tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menempatkan diri mereka dalam bahaya diserang. Hasil dari perilaku mereka dapat memiliki konsekuensi serius, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Kisah Bahaya

Kemudian, tentu saja, ada kisah terbaru tentang ayah dan anak yang mengunjungi Yellowstone dan menemukan seekor anak sapi muda bison yang mereka pikir sudah mati kedinginan. Mereka berhenti dan memasukkan hewan itu ke dalam mobil mereka dengan ide untuk mengirimkannya ke penjaga taman yang mereka yakini bisa menyelamatkannya. Anak sapi itu kemudian dikembalikan ke kawanannya, tetapi harus di-eutanasia ketika tidak menerima kembali ke populasi bison. Itu juga menunjukkan perilaku yang tidak aman karena terus mendekati pengunjung taman lainnya.

Sementara dua pria yang terlibat dalam cerita ini jelas memiliki niat baik, mereka lupa bahwa binatang liar di taman memang benar-benar liar. Mereka diadaptasi untuk hidup dalam kondisi yang ditemukan di sana dan umumnya dapat menjaga diri mereka sendiri. Seandainya mereka meninggalkan anak sapi ini sendirian, kemungkinan besar akan selamat dengan sendirinya. Namun demikian, hidup dan mati adalah bagian dari proses bagi semua makhluk ini, yang juga harus kita terima.

Di Afrika, operator safari sangat berhati-hati ketika mengarahkan tamu keluar ke semak-semak. Mereka tahu bahwa ada banyak makhluk di sana yang dapat - dan akan - menyerang manusia jika kita terlalu dekat. Makhluk-makhluk yang sama akan sering berkeliaran di kamp safari untuk mencari sesuatu untuk dimakan, itulah mengapa penting bahwa Anda selalu menempatkan makanan di tabung tahan-hewan dan berusaha keras untuk membersihkan sampah Anda juga. Bukan hal yang aneh bagi predator untuk mendekati perkemahan di malam hari, dan berakhir dengan pertemuan berbahaya dengan para pelancong yang menginap di sana.

Jenis-jenis perselisihan itu dapat sangat dibatasi dengan menggunakan akal sehat dan dengan menghormati lingkungan alam dan makhluk-makhluk yang menghuninya.

Bahkan serangan buaya baru-baru ini yang merenggut nyawa seorang bocah lelaki di Disney World menunjukkan bahwa kita harus lebih waspada dan lebih menghargai satwa liar. Sementara seseorang tidak menyangka akan bertemu makhluk berbahaya saat mengunjungi "tempat paling bahagia di Bumi," ada tanda-tanda yang dipasang di sepanjang laguna tempat bocah itu terbunuh memperingatkan pengunjung agar tetap keluar dari air dan waspada terhadap buaya. Para pengelana ini tidak menganggap peringatan itu cukup serius, dan akibatnya, tragedi ini terjadi.

Menjadi lebih sadar akan lingkungan kita dan potensi ancaman yang kita hadapi dapat membantu mengurangi kemungkinan menemukan hewan berbahaya, berpotensi menyelamatkan hidup kita sendiri dalam prosesnya.

Pentingnya Jarak

Sebagai seseorang yang telah mengunjungi banyak taman nasional, berkunjung ke Afrika beberapa kali, dan melakukan safari, saya sepenuhnya memahami daya tarik untuk melihat makhluk-makhluk ini di alam liar. Apa yang saya tidak mengerti adalah kurangnya rasa hormat terhadap keselamatan ketika berhadapan dengan makhluk-makhluk tak terduga ini. Namun saya tahu bahwa dengan memberi mereka banyak jarak, menghormati bahwa kita berada di ruang mereka, dan dengan menggunakan sedikit akal sehat, kita semua dapat menyaksikan satwa liar di wilayah alaminya, dan pulang dengan selamat untuk berbagi cerita dengan teman-teman dan keluarga.

Apa pun pendekatan lain hanya bodoh dan berbahaya, dengan konsekuensi yang bisa mematikan.

Hai Wisatawan! Tinggalkan Hewan Liar Saja!